Ilustrasi gambar penyebab banjir dan solusinya |
Bismillahirrahmaanirrahiim
Di bulan januari dan awal februari 2021 di sejumlah wilayah indonesia dilanda banjir. Menurut m.cnnindonesia.com, pada awal Januari 2021 terjadi banjir di Aceh, Kalimantan Selatan, sebagian wilayah pulau Jawa, beberapa daerah Maluku Utara. Adapun di awal Februari terjadi banjir di sejumlah wilayah Semarang setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur, terhentinya aktivitas ekonomi warga, rusaknya lahan pertanian, rusak atau hilangnya surat atau benda berharga, menurunnya kesehatan warga dan lainnya. Begitu banyak dan besar dampak dari banjir.
Ada yang menyatakan bahwa banjir tersebut dikarenakan oleh curah hujan yang tinggi. Ada juga yang menyatakan bahwa banjir disebabkan oleh rusaknya ekosistem dengan banyaknya penebangan hutan untuk dialih fungsikan.
Sebenarnya apa sih yang sebenarnya menyebabkan banjir?. Berikut ini analisis penyebab banjir dan solusinya. Simak baik-baik ya.
Penyebab Banjir
Banjir adalah kondisi suatu daerah yang tergenang air dalam volume besar. Faktor yang menyebabkan banjir ada dua yaitu pencemaran udara dan berkurangnya kemampuan tanah menyerap air.
1. Pencemaran Udara
Mungkin ini agak membingungkan kamu, kenapa pencemaran udara dapat menyebabkan banjir.. Ini penjelasannya.
Pada tahun 2021, banjir melanda beberapa daerah di Indonesia, yang sebelumnya turun hujan dengan curah tinggi dan waktu yang lama. Apakah curah hujan tinggi itu yang menyebabkan banjir? Untuk mengetahuinya, kamu perlu mengetahui dulu bagaimana hujan terbentuk dan apa yang menyebabkan hujan turun dengan debit air yang tinggi.
Proses pembentukan hujan, dimulai dari menguapnya air dari permukaan tanah, sungai dan lautan karena menerima panas dari matahari. Penguapan air disebut evaporasi.
Uap air akan menuju ke atas dan berkumpul kemudian mengalami kondensasi. Kondensasi merupakan perubahan wujud dari gas menjadi embun yang disebabkan suhu lingkungan lebih rendah dari suhu uap air atau uap air mengalami pendinginan.
Karena jumlah uap air yang mengalami kondensasi semakin banyak, maka kumpulan uap air tersebut akan terlihat seperti awan mendung. Awan mendung akan dibawa oleh angin, karena ada perbedaan tekanan udara, menuju suhu daerah yang lebih rendah. Ketika itulah hujan turun. Perlu kamu ketahui, tidak semua titik embun tersebut akan jatuh ke bumi sebagai hujan, tetapi ada sebagiannya menguap ke atas jika suhu di atas lebih hangat.
Semakin banyak air yang menguap dan berkumpul di udara maka semakin besar potensi akan turun hujan dengan intensitas tinggi. Penguapan air terjadi karena panas matahari yang menyebabkan suhu lingkungan meningkat. Sebenarnya panas dari sinar matahari akan dipantulkan dan dikeluarkan ke angkasa. Tetapi karena ada suatu hal, panas tersebut tertahan di permukaan bumi dan menyebabkan kenaikan suhu lingkungan.
Bagaimana terjadi kenaikan suhu lingkungan? Kenaikan suhu lingkungan dapat terjadi meningkatnya gas rumah kaca terutama gas karbondioksida dari pembakaran batu bara, minyak dan gas. Karbondioksida dan gas emisi lainnya akan menutup atmosfer bumi sehingga menahan panas di permukaan bumi dan menimbulkan kenaikan suhu permukaan bumi. Oleh karena itu, gas karbondioksida dan gas emisi merupakan polutan yang menyebabkan pencenamaran udara jika terjadi penumpukan di atmosfer.
Menumpuknya karbondioksida dan gas lainnya di atmosfer bumi disebabkan oleh meningkatnya industri yang menghasilkan gas emisi dan meningkatnya penebangan pohon. Pohon memiliki kemampuan untuk menyerap karbondioksida lalu dijadikan sebagai amilum melalui fotosintesis. Apabila pohon ditebang maka tidak ada alat alami yang mengolah karbondioksida sehingga gas tersebut menumpuk di udara.
Penumpukan gas karbondioksida akan menimbulkan pencemaran udara sehingga meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan suatu kondisi yang mana panas matahari tertahan oleh gas di atmosfer seperti karbondioksida. Jadi diibaratkan kamu tinggal dalam rumah yang terbuat dari kaca. Kira-kira apa yang akan kamu rasakan?.
Meningkatnya efek rumah kaca menimbulkan pemanasan global yang menyebabkan terjadinya peningkatan suhu permukaan bumi. Suhu permukaan bumi yang meningkat akan mengakibatkan peningkatan jumlah uap air di udara. Meningkatnya jumlah uap air diudara berpotensi menimbulkan curah hujan yan tinggi.
Jadi pencemaran udara merupakan salah satu faktor yang menyebabkan curah hujan tinggi karena banyak terjadi penguapan air.
2. Berkurangnya daya serap air oleh tanah
Tanah sebagai tempat tinggal mahluk darat sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyerap air. Hal tersebut dikarenakan tanah mempunyai pori-pori tanah. Pori-pori tanah merupakan bagian tanah yang tidak terisi oleh bahan padat melainkan terisi oleh air dan udara.
Melalui pori-pori tersebut, tanah dapat menyerap air ketika terdapat air di atasnya kemudian menyimpannya sebagai air tanah. Air tanah adalah air tawar yang disimpan oleh ruang pori-pori tanah yang terletak antara tanah dan bebatuan dalam.
Baca juga : Upaya menjaga kelestarian tanah
Pori-pori tanah dapat tertutup oleh akar tanaman yang berukuran besar dan pembangunan di atas tanah. Akar dapat tumbuh besar karena memperoleh air yang berlimpah dari curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi dikarenakan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut dapat terjadi karena pencemaran udara oleh gas karbondioksida yang menimbulkan efek rumah kaca.
Selain tertutup oleh akar tanaman, tertutupnya pori-pori tanah juga dapat disebabkan oleh pembangunan rumah, gedung dan tempat usaha industri dan lainnya. Ketika manusia membangun rumah, gedung, tempat usaha atau pembangunan jalan, biasanya tanah akan dikeraskan dan ditutup dengan campuran semen atau aspal. Pengerasan dan penutupan tanah mengakibatkan pori-pori tanah tertutup.
Ketika pori-pori tanah tertutup, maka kemampuan tanah menyerap air menjadi berkurang sehingga air dari air hujan dan sungai yang meluap tidak terserap oleh tanah seluruhnya. Saat air tidak tertampung akan menggenangi pemukiman dan menyebabkan banjir
Faktor lain yang menyebabkan banjir antara lain tsunami. Tsunami terjadi karena gempa di lautan yang menyebabkan tingginya gelombang air laut sehingga mencapai daerah pantai kemudian air laut tersebut menggenangi pemukiman.
Solusi Mencegah Banjir
Setelah kamu membaca penyebab banjir, sekarang kamu lanjutkan membaca solusi untuk mencegah banjir. Karena mencegah lebih baik dari mengobati. Jika di daerahmu sudah terjadi banjir, hal yang dapat kamu lakukan hanya menunggu air surut dan membuang sisa-sisa banjir.
Bagaimana mencegah banjir? Kamu menghindari faktor yang dapat menyebabkan banjir, seperti mengurangi pencemaran udara dan meningkatkan kembali kemampuan tanah menyerap air.
Mungkin kamu dapat meniru apa yang dikerjakan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Seperti yang ditayangkan oleh channel youtube youtrod official, bahwa untuk mencegah banjir, pemerintah provinsi melakukan tiga hal yaitu membuat sumur serapan, lubang biopori dan embungan.
1. Membangun Sumur Serapan
Menurut wikipedia, sumur serapan merupakan salah satu teknik konservasi air dengan membuat sumur seperti sumur gali dengan kedalaman tertentu. Sumur serapan berfungsi untuk menampung air dan menyerapkannya ke dalam tanah, pengendali banjir, memperbaiki dan melindungi air tanah serta menekan laju erosi.
Sumur serapan dibuat dengan cara menggali tanah di lokasi yang sudah ditentukan. Galian tanah sebaiknya berjarak 5 meter dari septitank atau 1 meter dari pondasi bangunan.
Baca juga : Penerapan teknologi ramah lingkungan
Lokasi sumur serapan yaitu daerah resapan air di kawasan budidaya, perumahan, perkantoran, usaha industri, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Sumur serapan akan lebih efektif jika dibangun di daerah yang banyak tergenang air.
Sumur serapan dibuat dengan membuat galian selebar 80-100 cm dengan kedalaman di atas muka air tanah atau maksimal 2 meter dari permukaan tanah. Galian tersebut dimasukkan bis beton untuk mencegah dinding tanah longsor lalu ditutup dengan plat beton.
2. Membangun Lubang Resapan Biopori
Lubang resapan biopori adalah lubang berbentuk silindris yang dibuat secara vertikal dari atas ke bawah. Lubang resapan biopori bertujuan untuk mengatasi genangan air dengan meningkatkan daya resap air pada tanah juga dapat dijadikan wadah pembuatan kompos dengan mengisi lubang resapan biopori dengan sampah daun atau organik.
Lubang resapan biopori mirip dengan sumur resapan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Lubang resapan biopori dapat dibuat di halaman rumah, perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga : Pengertian dan manfaat serta teknik pembuatan lubang resapan biopori
3. Membangun Embung
Menurut wikipedia, embung adalah sebuah cekungan yang dibangun untuk menampung air hujan. Embung juga dapat digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika. Air yang tertampung diembung dapat digunakan untuk mengairi air sawah, persediaan air dan lainnya sesuai kebutuhan.
Embung sebaiknya dibuat di lahan dengan tanah liat atau berlempung. Hal ini dimaksudkan agar air tidak mudah terserap oleh tanah.
Embung sebaiknya dibuat di area pertanahan yang bergelombang dengan kemiringan 8-30% agar lebih mudah mengalirkan air permukaan tanah ke embung. Bila embung dibangun untuk laham pertanian, sebaiknya embung dibangun di atas lahan yang lebih tinggi dengan kemiringan tanah lebih dari 30%. Jika tanah terlalu miring dapat menimbulkan endapan tanah karena erosi (grudo.ngawikab.id).
grudo.ngawikab.id menuliskan bahwa Lokasi embung sebaiknya di dekat saluran air agar air di permukaan tanah dapat segera disalurkan ke embung. Lokasi embung akan lebih efektif jika dibuat di area pertanian. Bentuk embung sebaiknya dibuat bujur sangkar di mana setiap sisinya memiliki panjang yang sama atau mendekati bujur sangkar. Namun bila embung dengan skala besar, bentuk embung lebih menyesuaikan kontur alam.
Solusi lainnya yaitu dengan membangun lahan hijau dan reboisasi. Kedua solusi tersebut untuk mengurangi pencemaran udara sehingga suhu permukaan bumi tetap stabil.
Solusi lainnya lagi adalah meminimalisir gas emisi dan normalisasi serta naturalisasi sungai. Meminimalisir gas emisi dapat dilakukan dengan membangun kesadaran masyarakat dan pelaku industri agar dapat mengurangi gas buangan yang ditimbulkan dari proses pembakaran.
Normalisasi sungai dilakukan dengan membuat dinding beton di kedua sisi sungai agar dapat menampung debit air lebih banyak. Naturalisasi sungai dilakukan dengan mengembalikan sungai kepada kondisi alamiahnya.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kamu dapat mengetahui bahwa banjir disebabkan oleh pencemaran lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim sehingga curah hujan tinggi dan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air karena permukaan tanah dibangun perumahan, perkantoran, tempat usaha industri, pengaspalan jalan dan lainnya. Semua itu menimbulkan kerusakan lingkungan yang dibuat oleh manusia.
Sebenarnya kerusakan lingkungan sudah disebutkan dalam Al Qur'an sejak 1400 tahun lalu dalam surat Ar Ruum ayat 41 yang artinya : " Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar}." Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
Allah sudah mengingatkan manusia sejak dulu bahwa sudah ada kerusakan alam baik di darat maupun di laut karena perbuatan manusia, kemudian Allah menghendaki agar manusia merasakan sebagian akibat dari perbuatannya dengan tujuan manusia kembali kepada jalan yang benar. Jalan yang diridhoi Allah SWT, yakni tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu mari bersama-sama menjaga lingkungan sesuai kemampuan masing-masing. Membangunlah dengan menggunakan pendekatan lingkungan. Wallahu 'alam bishawab.
Sebenarnya setiap permasalahan ada solusinya. Tentunya dalam mencari solusi didasarkan pada pengetahuan yang benar. Beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mencegah banjir antara lain membangun sumur serapan, lubang resapan biopori dan membangun embung. Sebenarnya itu baru sebagian solusi yang dapat diterapkan. Tentunya masih ada solusi-solusi lainnya.
Sekian penjelasan mengenai penyebab banjir dan solusinya. Mudah-mudahan memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan menjadikan diri masing-masing sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan. Jika seseorang merusak lingkungan maka bukan dirinya saja yang merasakan akibatnya melainkan orang-orang di sekitarnya juga akan mengalami dampaknya.
Silahkan kamu dapat membagikan artikel ini kepada teman-temanmu agar mereka memperoleh manfaat dari artikel yang kamu bagikan. Baca artikel lainnya di www.ipamts.com. Terima kasih
Bagikan artikel :