SISTEM ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
Manusia sebagai organisme, terdiri dari beberapa sistem organ. Salah satu sistem organ tersebut yaitu sistem organ reproduksi. Sistem organ reproduksi berperan dalam kelangsungan hidup manusia.
Sistem organ reproduksi manusia, terdiri dari beberapa organ. Organ-organ tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki dan perempuan memiliki organ reproduksi yang berbeda.
Apa saja organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan tersebut? Pada artikel ini akan dibahas mengenai organ reproduksi pada laki-laki dan wanita. Tulisan ini merupakan bahan ajar untuk siswa kelas 9 tingkat SMP dan MTs.
Sistem Organ Reproduksi Laki-laki
A. Definisi
Organ reproduksi laki-laki adalah sekumpulan organ-organ pada laki-laki yang bekerja dan berperan dalam menghasilkan, memelihara dan mengeluarkan sel dan hormon reproduksi laki-laki yaitu sperma dan hormon testosteron. Sperma berfungsi untuk membuahi sel telur dan hormon testosteron berperan dalam proses pembentukan sel sperma dan karakter kelaki-lakian.
B. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki merupakan organ-organ yang menyusun system reproduksi laki-laki. Berikut ini gambar organ-organ reproduksi pada laki-laki.
1. Organ Reproduksi Laki-laki Eksternal/Luar
1). Penis
Penis berasal dari bahasa Yunani yaitu Phallus yang berarti ekor. Penis terbentuk dari otot dan tidak mengandung tulang. Penis terdiri dari tiga bagian yakni :
Akar
Bagian penis yang menempel pada bagian bawah perut
Batang
Bagian batang penis berisi saluran uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil. Jaringan erektil ini memiliki rongga-rongga yang banyak mengandung pembuluh darah dan ujunga saraf perasa. Bila ada rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi dengan darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Kepala Penis
Kepala penis ditutupi oleh kulup atau prepuce. Bagian inilah yang dibuang/dipotong ketika sunat. Pada ujung penis terdapat lubang kecil untuk mengeluarkan semen (air mani) dan urin (air kencing).
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan zat sisa metabolism (ekskresi) yaitu urin, dan sebagai alat bantu reproduksi yaitu semen dan kopulasi.
2). Skrotum
Skrotum merupakan kantung seperti lipatan kulit yang membungkus buah zakar atau testis. Skrotum berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai dengan untuk produksi sperma. Apabila suhu luar rendah/dingin maka kulit skrotum akan mengencang sehingga testis akan terangkat, sendangkan bila suhu luar tinggi/panas maka kulit skrotum akan mengendur sehingga testis akan turun.
2. Organ Reproduksi Laki-laki Internal
1). Testis
Testis disebut juga buah zakar,berbentuk bulat telur, dengan jumlah 2 buah atau sepasang dan ditutupi oleh kulit skrotum. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma (spermatogenesis) dan sebagai kelenjar endrokin yang mensekresi hormon androgen yaitu hormon testosteron.
Baca juga : Bagaimana Spermatogenesis dan Oogenesis Terjadi
Secara mikroskopik, testis terdiri dari tubulus seminiferus dan sel interstial Leydig (sel Leydig). Tubulus seminiferus merupakan jaringan yang berbentuk seperti benang/saluran/pembuluh, memiliki diameter/garis tengah sekitar 150-250 µm (micrometer) dengan panjang 30-70 cm. Fungsi utama dari tubulus seminiferus adalah sebagai penghasil sel sperma atau tempat terjadinya spermatogenesis. Pada membran tubulus seminiferus terdapat sel sertoli yang berfungsi merawat dan mengatur perkembangan spermatozoa di dalam testis. Sel ini, mensintesis protein, sitokin, growth factor, opioid, steroid dan prostaglandin juga mensintesis Androgen Binding Protein (ABP) yang akan berikatan dengan testosteron untuk membawa testosteron masuk ke dalam tubulus seminiferus.
Sel Leydig, berada diantara tubulus seminiferus, sehingga disebut juga sel intersisial Leydig. Sel Leydig dewasa berbentuk oval, dengan sitoplasma yang eosinofilik, kaya retikulum endoplasma halus dan mitokondria dengan tubular cristae, yang merupakan karakter untuk sel penghasil steroid. Sel Leydig berfungsi mengeluarkan hormon kelas androgen (Steroid C19), seperti testosteron, androsetenedion, dan dehifroepiandrosteron, yang dirangsang oleh Luteinizing Hormone atau LH. LH meningkatkan aktivitas enzim kolesterol desmolase, yang akan merangsang pengeluaran testosterone. Hormon testosterone akan merangsang pembentukan sel sprema pada tubulus seminiferus. Selain itu hormon testosterone juga berfungsi mengatur perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki, mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat dalam kulit sehingga pada saat puber muncul jerawat dan bau badan, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, dan dada yang lebih bidang.
2). Epididimis
Setelah sel sperma dibentuk oleh testis, selanjutnya akan dibawa ke epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna.
3). Vas deferens
Setelah sel sperma berkembang dan sempurna, selanjutnya akan bergerak menuju saluran berikutnya yaitu Vas Deferens. Vas Deferens membentang dari epididimis ke uretra, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran Vas Deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma (vesika seminalis).
4). Vesikula seminalis
Sperma dari epididimis akan bergerak ke vas deferens kemudian menuju Vesikula seminalis. Vesikula seminalis (kantung sperma) ini berfungsi menampung sperma yang dihasilkan oleh testis. Vesikula seminalis berbentuk seperti kantung kusut kecil (±5 cm) yang terletak di belakang (posterior) bawah dari kantung kemih dan berjumlah sepasang. Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
Zat yang bersifat basa berguna untuk menetralkan pH asam di vagina dan uretra, dan fruktosa berguna sebagai energi bagi sperma sehingga sperma tetap aktif dan motil. Adapun hormone prostaglandin membantu menurunkan respon imun tubuh wanita terhadap sperma, sedangkan protein pembekuan membentuk lapisan pelindung seperti gel (cairan kental) di sekeliling sperma. Cairan pelindung ini dinamakan semen. Semen ini akan membuat sel sperma mampu bertahan di dalam organ reproduksi wanita sehingga dapat berhasil membuahi sel telur (fertilisasi). Cairan semen yang mengandung sperma dinamakan air mani.
Berdasarkan fungsi zat-zat yang dihasilkan vesikula seminalis tersebut, maka peran vesikula seminalis menjadi sangat penting untuk keberhasilan proses reproduksi.
5). Saluran Ejakulasi
Ketika air mani (semen) akan dikeluarkan, maka akan bergerak ke saluran ejakulasi. Saluran ejakulasi (ductus ejaculatorii) berjumlah sepasang. Saluran ejakulasi, vesikula seminalis dan kelenjar prostat serta menuju uretra.
6). Kelenjar Prostat
Ketika semen (air mani) di dalam saluran ejakulasi, maka akan terjadi penambahan zat seperti asam sitrat, pepsinogen, lisozim, amilase dan seminal plasmin, agar sel sperma dapat bertahan hidup serta dapat bergerak sehingga dapat membuahi sel telur. Zat-zat tersebut dikeluarkan oleh Kelenjar Prostat (Prostat Gland)
Kelenjar Prostat bentuknya seperti kacang kemiri yang terletak di dalam panggul, tepatnya bawah kandung kemih. Kelenjar ini hanya terdapat pada pria dan tidak ditemukan pada wanita dan termasuk kelenjar eksokrin
Fungsi dari kelenjar prostat adalah menghasilkan cairan keputih-putihan, sifatnya sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: asam sitrat yang di gunakan untuk menghasilkan energi (ATP); beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase; seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
7). Kelenjar Cowper (bulbouretra)
Setelah melewati kelenjar Prostat, air mani di dalam saluran ejakulasi, akan melewati kelenjar Cowper. Kelenjar Cowper akan menambahkan air mani dengan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi.
Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi (vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper) sehingga terbentuk suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Volume semen yang dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya 1 (satu) sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur. Semen di dalam saluran ejakulasi akan diteruskan dan dikeluarkan melalui uretra.
8). Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pengeluaran zat sisa metabolisme ginjal dan hasil reproduksi pada pria. Panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada kepala/glans penis.
Sistem Organ Reproduksi Wanita
A. Definisi dan fungsi Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita merupakan sekumpulan organ-organ pada wanita yang memiliki tugas dan fungsi dalam menghasilkan sel telur (ovum) dan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Fungsi organ-organ tersebut antara lain :
- menghasilkan sel telur
- tempat terjadinya fertilisasi
- tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
- tempat terjadinya kopulasi antar alat kelamin laki-laki dan wanita.
B. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita
Seperti organ reproduksi laki-laki, organ reproduksi wanita terdiri atas dua bagian yaitu organ reproduksi wanita luar (eksternal) dan organ reproduksi wanita dalam (internal).
1. Organ Reproduksi Wanita Luar
Organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari : vulva dan labium, dan saluran reproduksi. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari organ reproduksi wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin (vagina).
2. Organ Reproduksi Wanita Dalam
Susunan organ reproduksi wanita dalam dapat dilihat pada gambar di bawah.
Organ Reproduksi Wanita |
Berdasarkan gambar susunan organ reproduksi wanita bagian dalam terdiri dari:
1) Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput membran, yang disebut selaput dara (hymen). Selaput dara merupakan selaput tipis yang tersusun atas pembuluh darah. Selaput dara tersebut dapat robek karena aktivitas yang membahayakan.
Vagina berfungsi sebagai organ reproduksi dan sebagai saluran pengeluaran darah menstruasi dari rahim serta jalan lahir bayi. Pada saat bayi akan lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah yang akan menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).
Vagina dan Rahim dihubungkan oleh sebuah saluran. Saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim disebut serviks atau leher rahim.
2) Serviks
Serviks merupakan struktur Rahim bagian bawah yang menyempit dan dan membuka ke arah Vagina. Panjang serviks kira-kira 2.5-3,5 cm dan berbentuk silinder dan disebut kanalis servikalis.
Serviks tersusun oleh cincin fibrosa yang kuat dengan kandungan kolagen tinggi, sehingga menjaga rahim tetap tertutup dan janin tetap berada di dalamnya selama kehamilan. Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu bagian vaginal (atau ektoserviks) yang mengarah ke vagina dan bagian supravaginal yang berada di atas vagina. Bagian supravaginal dibungkus oleh fasia pelvis viseral (parametrium). Di dalam fasia ini, arteri uterina melintasi ureter pada masing-masing sisi serviks.
Fungsi Serviks ini adalah sebagai jalur tempat lewatnya sperma saat berhubungan intim dan bayi saat proses persalinan. Organ berikutnya dari organ reproduksi wanita adalah Uterus (Rahim).
3) Uterus (Rahim)
Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik. Uterus terletak di atas kantung kemih. Saat tidak terjadi kehamilan, ukuran uterus sekitar 5 cm dan mampu mengembang hingga 30 cm, ketika hamil. Perubahan ukuran disesuaikan dengan perkembangan bayi. Bagian bawah terhubung dengan serviks dan bagian atas terhubung dengan tuba falopii. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu :
Serviks Uteri, dikenal juga dengan leher Rahim atau Serviks
Korpus Uteri, Korpus Uteri merupakan bagian utama uterus yang menyempit pada baigan bawah kemudian berlanjut sebagai serviks
Fundus Uteri, Fundus Uteri merupakan bagian atas uterus yang berbatasan dengan diafragma serta digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan.
Fungsi dari Uterus atau rahim adalah sebagai tempat perkembangan dan pertumbuhan janin selama proses kehamilan. Oleh karena itu, otot penyusun uterus ini dapat berelaksasi dan berkontraksi disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Baca juga : Memahami Fase Embrionik dan Pasca Embrionik
4) Endometrium
Endometrium merupakan lapisan terdalam dari uterus, berfungsi sebagai tempat implantasi embrio, dan saat terjadi menstruasi, bagian ini akan meluruh disertai dengan pendarahan. Endometrium juga memiliki peranan dalam pembentukan plasenta. Plasenta merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama perkembangannya.
Selain endometrium, uterus juga tersusun atas lapisan myometrium dan perimetrium. Myometrium merupakan lapisan tengah dari uterus, lapisan ini tersusun atas otot polos dan otot bagian dalam lapisan myometrium berbentuk melingkar, dan memanjang pada bagian luar, Lapisan ini merupakan lapisan yang paling kuat dari dari Uterus, fungsinya untuk mendorong bayi keluar saat proses persalinan. Adapun perimetrium merupakan lapisan terluar dari uterus yang berbatasan langsung dengan rongga perut.
5) Tuba Fallopi
Tuba Fallopi disebut juga Oviduk (oviduct), berfungsi sebagai saluran telur (ovum), dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan sel telur oleh sel sperma). Sel telur yang dilepaskan oleh ovarium (ovulasi) akan ditangkap oleh fimbrae lalu bergerak ke sepanjang tuba fallopi. Pergerakan sel telur di dalam tuba fallopi disebabkan oleh tiga faktor yaitu kontraksi peristaltik otot penyusun tuba fallopi, silia (bulu halus) di dalam tuba fallopi dan cairan tuba fallopi. Sel telur akan terus bergerak menuju uterus. Bila terjadi pembuahan oleh sel perma, maka sel telur tersebut akan menempel pada dinding uterus, jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan dikeluarkan.
Tuba Fallopi menghubungkan uterus dengan ovarium, memiliki panjang + 10-13 cm dengan diameter 0,5-1,2 cm. Jumlahnya ada sepasang di kanan dan kiri uterus. Tiap Tuba Fallopi terdiri dari tiga bagian, yaitu : Isthmus, Ampulla dan Infundibulum. Isthmus merupakan ujung tuba fallopi yang terhubung dengan uterus. Ampulla merupakan saluran terpanjang dari tuba fallopi dan berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi. Bagian berikutnya adalah Infundibulum.
6) Infundibulum
Infundibulum merupakan bagian yang terhubung dengan ovarium, di pangkalnya terdapat fimbriae. Bentuk Fimbriae seperti jari yang bersilia (bulu) halus. Jari-jari itulah yang akan menangkap ovum setelah dilepaskan dari ovarium, kemudian dibawa ke saluran tuba fallopi.
7) Ovarium
Ovarium bentuknya seperti telur, berjumlah sepasang (dua buah) di kanan dan kiri uterus atau di sebelah kanan dan kiri rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang, bila ovum tersebut sudah matang, maka akan dilepaskan oleh ovarium. Pelepasan sel telur dinamakan Ovulasi. Setelah ovulasi, sisa-sisa folikel ini akan membentuk korpus luteum, yang akan mensekresi hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron
Fungsi dari ovarium adalah sebagai tempat pembentukan sel telur atau oogenesis dan sekresi hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormone tersebut berperan dalam proses pembentukan sel telur (ciri kelamin primer), ovulasi, persiapan endometrium, ciri kelamin sekunder pada wanita. Ciri kelamin sekunder pada wanita antara lain : suara yang semakin halus, pinggul yang sudah membentuk, payudara yang tumbuh, tumbuh bulu di ketiak dan sekitar organ kelamin dan semakin aktifnya kelenjar minyak dan kelenjar keringat yang dapat memicu munculnya jerawat.
Baca juga: Definisi dan Fase Siklus Haid pada Wanita
Hikmah
Organ reproduksi pada laki-laki dan wanita akan mulai berfungsi ketika memasuki usia baligh atau masa puber. Pada masa itu laki-laki maupun wanita memliki rasa suka kepada lawan jenisnya dan pada masa itu pula seorang laki-laki sudah menghasilkan sperma ditandai dengan mimpi basah dan wanita sudah menghasilkan ovum ditandai dengan haid atau menstruasi.
Oleh karena itu, ketika laki-laki dan wanita sudah baligh, maka sebaiknya menjaga pergaulan masing-masing dengan tidak bersentuhan dengan lawan jenis, menjaga pandangan agar syahwatnya bisa terkendali sehingga dapat terhindar dari zina. Patuhilah syariat agama Islam tentang pergaulan laki-laki dan wanita, juga patuhi hukum-hukum positif di sekitar, tidak perlu mengikuti gaya hidup bebas dari orang-orang sekitar yang hanya membuat hidup kita menjadi resah dan jauh dari agama.
Organ reproduksi merupakan organ yang penting karena akan menentukan keturunan di masa yang akan datang, maka hendaknya bisa menjaga dan memelihara organ reproduksi dengan baik dengan cara memakan makanan yang sehat dan halal, berpikiran positif, tidak berbuat hal yang membahayakan organ reproduksi walaupun saat bercanda. Mudah-mudahan, nanti dapat memperoleh keturuanan yang baik, sehat dan berakhlak baik, sehingga banyak bersyukur kepada Allah yang sudah mengkaruniai kita organ reporduksi yang sehat.
Penutup
Demikian pembahasan mengenai proses pada sistem reproduksi manusia, mudah-mudahan bermanfaat dan menambah wawasan serta pemahaman tentang sistem organ reproduksi pada manusia dan hikmahnya. Silahkan bagikan juga artikel ini ke media sosial kalian agar teman dan saudara kalian juga mendapatkan manfaat seperti kalian melalui lambang berbagi di bawah ini. Baca juga artikel lainnya di ipamts.com.
Bagikan artikel :